Sabtu, 22 Maret 2014

Pendekatan Pemrosesan Informasi


satu lagi nih guys....
     PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
INFORMASI, MEMORI, DAN PEMIKIRAN

Pendekatan pemrosesan informasi menyatakan bahwa murid mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun straategi berkenaan dengan informasi tersebut. Inti dari pendekatan ini adalah proses memori dan proses berpikir (thinking).
Menurut pandangan Siegler ada 3 karakteristik utama dari pendekatan pemrosesan informasi:
1.  Pemikiran
Menurut siegler berpikir adalah pemrosesan informasi. Ketika anak merasakan (perceive) melakukan penyandian (encoding), merepresentasikan dan menyimpan informasi dari dunia sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berpikir.
2.  Mekanisme pengubah
Dalam pemrosesan informasi fokus utamanya adalah pada peran mekanisme pengubah dalam perkembangan.
3.  Modifikasi diri
Arti penting dari modifikasi diri dalam pemrosesan informasi dicontohkan dalam metakognisi yang berarti kognisi tentang kognisi atau mengetahui tentang mengetahui.

MEMORI

Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu, yang melibatkan encoding, penyimpanan dan pengambilan kembali
Rounded Rectangle: Penyimpanan
Retensi informasi dari waktu ke waktu
Rounded Rectangle: Pengambilan
Mengambil informasi dari gudang memori
Rounded Rectangle: Encoding 
proses memasukkan informasi ke dalam memori
 


                                                                                       
                                            


Encoding
Dalam bahasa sehari-hari, encoding banyak kemiripan dengan atensi dan pembelajaran. Atensi adalah mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental. Salah satu keahlian penting dalam memerhatikan adalah seleksi. Atensi bersifat selektif karena sumber daya otak terbatas.
Pengulangan. Pengulangan (rehearsal) adalah repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori. Pengulangan akan bekerja dengan baik apabila murid perlu menyandikan dan mengingat daftar item untuk periode waktu yang singkat.
Pemrosesan mendalam. Cara yang efisien untuk menyandikan informasi untuk memori jangka panjang yaitu dengan teori level pemrosesan, menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, dimana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih baik.
Elaborasi. Para psikolog segera menyadari bahwa ada lebih banyak cara untuk menyandikan yang lebih baik ketimbang pemrosesan mendalam yaitu elaborasi. Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian. Mencari contoh adalah cara yang bagus untuk mengelaborasi informasi.
Penyimpanan
Diantara aspek paling menonjol dari penyimpanan memori adalah tiga simpanan utama yang berhubugan dengan tiga kerangka waktu yang berbeda: memori sensoris, working memori (atau memori jangka pendek) dan memori jangka panjang.
MEMORI SENSORIS
Memori sensoris atau sensory memory mempertahankan informasi dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama beberapa saat, tidak lebih lama ketimbang waktu murid menerima sensasi visual, suara, dan sensasi lainnya.
MEMORI JANGKA PENDEK
Memori jangka pendek adalah system memori berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30 detik, kecuali informasi itu diulangi atau diproses lebih lanjut, dimana dalam kasus itu daya tahan simpanannya bisa lebih lama.

MEMORI JANGKA PANJANG
Memori jangka panjang adalah tipe memori yang menyimpan banyak informasi selama periode waktu yang lama secara relative permanen. Kapasitas penyimpanan memori jangka panjang pada manusia pada dasarnya tak terbatas.

Mengambil kembali dan melupakan
Setelah murid menyandikan atau menyimpan informasi dan mempresentasikannya dalam memori, mereka mungkin mampu mengambil kembali beberap informasi tetapi mungkin juga melupakan beberapa diantaranya.
Pengambilan Kembali. Ketika kita mengambil sesuatu dari “gudang data” mental, kita menelusuri gudang memori kita untuk mencari informasi yang relevan.seperti halnya dengan penyandian, pencarian ini bisa otomatis atau bisa juga membutuhkan beberapa usaha.
Melupakan. Salah satu bentuk melupakan melibatkan petunjuk atau isyarat (cue). Cue dependent forgetting adalah kegagalan dalam mengambil kembali informasi karena kurangnya petunjuk pengambilan yang efektif. Prinsip cue dependent forgetting sesuai dengan teori inferensial, yang menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita kehilangan memori dari tempat penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat upaya kita untuk mengingat informasi yang kita inginkan.

KEAHLIAN
Kemampuan kita untuk mengingat informasi baru tentang suatu subjek yang akan tergantung kepada apa yang telah kita ketahui tentangnya.
Keahlian dan pembelajaran
Mempelajari perilaku dan proses mental dari para ahli bisa membantu kita mendapat pengetahuan tentang bagaimana memandu murid agar menjadi pembelajar yang efektif. Yang dilakukan oleh para ahli adalah:
1.     Memerhatikan cirri dan pola informasi bermakna yang tidak dilihat pemula.
2.    Punya banyak isi pengetahuan yang diorganisasikan dengan cara yang merefleksikan pemahaman yang mendalam atas subjek tersebut.
3.    Bisa mengingat kembali aspek penting dari pengetahuan mereka tanpa banyak usaha.
4.    Bersikap adaptif dalam pendekatan mereka untuk situasi baru.
5.    Menggunakan strategi yang efektif.
Memperoleh keahlian
Latihan dan motivasi. Salah satu pandangan keahlian menyatakan bahwa latihan yang disengaja adalah syarat untuk menjadi seorang yang ahli atau pakar. Latihan yang panjang itu membutuhkan motivasi yang besar. Murid yang tidak termotivasi untuk latihan berjam-jam biasanya tidak akan menjadi pakar dalam area tertentu. Tetapi bukan hanya latihan dan motivasi saja yang perlu tetapi juga bakat.
Keahlian dan pengajaran
Menjadi pakar di area tertentu bukan berarti pakar itu bisa membantu orang lain mempelajarinya dengan baik. Pengetahuan isi pedagogis dibutuhkan untuk mengajarkan pelajaran secara efektif.

METAKOGNISI

Pengetahuan metakognitif melibatkan usaha monitoring dan refleksi pada pikiran seseorang pada saat sekarang. Aktivitas metakognitif terjadi saat murid secara sadar menyesuaikan dan mengelola strategi pemikiran mereka pada saat memecahkan masalah dan memikirkan suatu tujuan.
Perubahan Developmental
Hal ini mencakup pengetahuan umum tentang memori, seperti mengetahui tentang tes pengenalan lebih mudah ketimbang tes mengingat. Juga mencakup pengetahuan tentang memori seseorang seperti kemampuan murid memonitor apakah dirinya sudah cukup belajar untuk menghadapi ujian yang akan dilangsungkan minggu depan.


Model pemrosesan informasi yang baik
Presley dan rekan-rekannya mengusulkan model pemrosesan informasi yang baik dalam tiga bagian yang menggarisbawahi arti penting dari pengembangan strategi yang efektif. Model ini menyatakan bahwa kognisi yang kompeten adalah hasil dari sejumlah factor yang saling berinteraksi.
Strategi dan regulasi metakognitif
Menurut pressley, kunci pendidikan adalah membantu murid mempelajari serangkaian strategi yang dapat menghasilkan solusi problem. Kebanyakan anak mendapat manfaat dari penggunaan beragam strategi dan mengekplorasi strategi mana yang paling baik, kapan, dan dimana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar