Tes U
Mann-Whitney
Test U Mann Whitney merupakan salah
satu test terkuat dan yang sering digunakan dalam test-test non-parametrik.
Test ini digunakan untuk kasus-kasus dua sampel independent. Test ini
merupakan pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan
antara rata-rata dua populasi yang distribusinya sama, melalui dua sampel
independen yang diambil dari kedua populasi tersebut.
Ciri-ciri tes U Mann-Whitney:
Data
berbentuk Ordinal
Terdiri
dari dua kelompok
Umumnya
digunakan untuk tes satu arah, namun dapat digunakan untuk uji dua arah hanya
saja nilai pada tabel harus dikalikan dua.
Jumlah
sampel pada kelompok : jumlah yang terbesar disebut dengan “n2”
dan jumlah sampel yang lebih kecil disebut dengan “n1”.
Ada 3 cara pengerjaan test ini.
Tergantung dari jumlah sampelnya, yaitu:
·
Sampel kecil = n2 ≤ 8
Rumus
: U=
·
Sampel sedang = 9 ≤ n2 ≤
20
U= atau U=
o Sampel
besar = n2 ≥ 20
Contoh
Soal
1.
Seorang peneliti ingin mengetahui
apakah mahasiswa yang aktif bertanya memiliki nilai ujian yang lebih tinggi
daripada mahasiswa yang cenderung pasif.
Mahasiswa
aktif (X)
|
76
|
89
|
81
|
80
|
67
|
77
|
Mahasiswa
pasif (Y)
|
70
|
74
|
88
|
91
|
73
|
83
|
(i) Rumusan
Masalah
Apakah mahasiswa yang aktif bertanya
memiliki nilai ujian yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang cenderung pasif?
(ii) Hipotesis
Ho: Tidak
ada perbedan nilai ujian mahasiswa yang aktif bertanya dengan mahasiswa yang
cenderung pasif.
Ha: ada
perbedan nilai ujian mahasiswa yang aktif bertanya dengan mahasiswa yang
cenderung pasif.
(iii) Tes
Statistik
Tes
statistik yang digunakan adalah Tes U Mann-Whitney karena penelitian ini
menggunakan dua sampel independen , menggunakan sampel kecil , dan memakai
pengukuran yang hanya dalam skala ordinal.
(iv) Tingkat
Signifikansi
Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah 5% (0.05).
Ranking
data
67
|
70
|
73
|
74
|
76
|
77
|
80
|
81
|
83
|
88
|
89
|
91
|
X
|
Y
|
Y
|
Y
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Y
|
Y
|
X
|
Y
|
Skor X yang
mendahului skor Y
U=
3+5+6=14
U=
U=6.6-
14
U=22
(Lihat Tabel J) = 0.155
(v) Daerah
penolakan
Apabila
Phitung < α, Ho ditolak dan sebaliknya apabila Phitung > α Ho Diterima.
(vi) Kesimpulan
Phitung =
0.155
0.155 > α, maka Ho diterima.
Jadi, Tidak
ada perbedan nilai ujian mahasiswa yang aktif bertanya dengan mahasiswa yang
cenderung pasif.
2.
Seorang mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi ingin melihat apakah ada perbedaan kemampuan motorik bayi yang
diberikan asi dengan yang diberikan susu formula.
Asi (M)
|
56
|
64
|
74
|
78
|
|
Susu Formula (N)
|
75
|
77
|
62
|
65
|
61
|
(i)
Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan kemampuan motorik
bayi yang diberikan asi dengan yang diberikan susu formula?
(ii) Hipotesis
Ho: Tidak ada
perbedaan kemampuan motorik bayi yang diberikan asi dengan yang diberikan susu
formula.
Ha: ada
perbedaan kemampuan motorik bayi yang diberikan asi dengan yang diberikan susu
formula.
(iii) Tes
Statistik
Tes
statistik yang digunakan adalah Tes U Mann-Whitney karena penelitian ini
menggunakan dua sampel independen , menggunakan sampel kecil , dan memakai
pengukuran yang hanya dalam skala ordinal.
(iv) Tingkat
Signifikansi
Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah 5% (0.05).
Ranking Data
56
|
M
|
61
|
N
|
62
|
N
|
64
|
M
|
65
|
N
|
74
|
M
|
75
|
N
|
78
|
N
|
77
|
M
|
Skor
M yang mendahului N:
U=2+3+5=10
U=
U=4.5- 10
U=10 (Lihat Tabel J) = 0.518
(v) Daerah
penolakan
Apabila
Phitung < α, Ho ditolak dan sebaliknya apabila Phitung > α Ho Diterima.
(vi) Kesimpulan
Phitung =
0.518
0.518 >
α, maka Ho diterima
Jadi, Tidak
ada
perbedaan kemampuan motorik bayi yang diberikan asi dengan yang diberikan susu
formula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar